Laporan : M Furqan
LHOKSEUMAWE – Aktivis Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Pertanyakan keseriusan kinerja Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) hal itu disampaikan oleh maimun terkait dengan kelangkaan pupuk bersubsi di beberapa kabupaten di aceh.
Dalam konferensi persnya maimun sangat menyayangkan terjadinya kelangkaan pupuk bersubsidi karna dapat dikhawatirkan petani akan merugi.
” kita sangat menyayangkan peristiwa ini terjadi kembali lagi di aceh, disaat tanaman padi masih membutuhkan asupan hara tambahan untuk produktivitas yang maksimal tapi malah terjadinya krisis pupuk sehingga petani terancam merugi” ungkap maimun
Dalam rangka penguatan ekonomi kerakyatan pertanian ketersediaan pupuk bersubsidi merupakan kunci utama dan menjadi urat nadi bagi petani untuk dapat meningkatkan hasil produksi sehingga petani kita merugi akibat krisisnya ketersediaan pupuk bersubsi.
” Oleh karna itu mempertanyakan kinerja Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Aceh, sejauh mana sudah kinerja lembaga tersebut dan instansi terkait lainnya dan bagaimana sistem pengawasan terhadap distributor resmi yang diterapkan sehingga pendistribusian pupuk tepat sasaran, tapi kenyataannya tiap tahun ada insiden seperti hari ini” tegas mahasiswa fakultas pertanian UNIMAL ini.
Kemudian maimun menambahkan, sangat mengharapkan keseriusan kinerja pemerintah aceh dalam mensejahterakan kehidupan petani dan tidak menutup mata terkait hal ini karna 80 persen penduduk aceh adalah petani.
“kita berharap pemerintah aceh segera mencari solusi terkait kelangkaan pupuk dan mendata ulang kebutuhan pupuk di tiap-tiap wilayah serta meningkatkan kinerja Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida (KP3) Aceh agar proses pendistribusian dapat dipantau secara konprehensif agar tidak terjadinya penyelewengan dan kelangkaan pupuk bersubsi tidak terulang kembali” tutup mahasiswa ini yang akrab disapa panglima.
Editor: Ridha Kibooo
