Penulis: Lukfar
Aceh Timur – Banyak cara di lakukan Anak-Anak kampung di Malam hari bulan Suci Ramadhan seperti tadarrus di menasah-menasah dan shalat terawih Bahkan ada yang bermain meriam bambu seusai shalat terawih dan waktu sahur,beda halnya dengan anak perkotaan yang bermain dengan mercon/petasan, selasa (06/06/17)
Permainan Meriam bambu ini dilakukan oleh kalangan anak-anak yang di tinggal di daerah perkampungan untuk membangunkan orang sahur dan untuk mencari kesenangan di malam hari bulan suci Ramdhan.
Seperti halnya permainan Meriam bambu yang di mainkan oleh sekolompok anak-anak di desa Teupin Pukat kecamatan Nurussalam ini membuat kebahagian tersendiri bagi mareka.
Meriam bambu sebuah meriam yang di buat menggunakan bahan dari pohon bambu dengan berukuran 1 meter sampai dengan 1 meter setengah yang menghasilkan suara seperti suara meriam asli.
“Sebenarnya kami membuat permainan ini untuk mencari kesenagan hidup dan membangun kan orang sahur,bahkan terkadang ada juga kami di kejar sama masyarakat karena di anggap ini mengganggu tidur masyarakat,tapi kami tidak jera nya melakukan hal ini setiap datang nya bulan suci Ramadhan”.ujar zulfahmi salah satu yang ikut bermain mariam bambu
Dan kami anak pendesaan tidak sanggup untuk membeli marcon/petasan seperti anak-anak kota tapi kami punya cara tersendiri untuk berfikir bagaimana menciptakan hiburan di malam puasa.lanjut zulfahmi
Editor: Ridha kibooo