Mahasiswa UNIMAL, Kecam Aksi Sekelompok Mahasiswa di Aceh Barat yang Membakar Bendera Malaysia

Editor: Ridha kibooo

Rizky Aloy/doc.pribadi

Aceh Utara – Mahasiswa Unimal sangat menyayangkan  sikap sekelompok mahasiswa di Aceh barat yg membakar bendera Malaysia pada hari selasa 21/8/2017 di depan kantor bupati sebagai bentuk wujud protes terhadap Malaysia yang beberapa waktu lalu, memasang bendera negara Indonesia secara terbalik pada buku yang dibagikan kepada tamu saat berlangsungnya pembukaan acara Sea Games 2017 di kuala lumpur, kata Rizki Aloy kepada zonamedia.co Rabu (23/8/2017).

“Rizki Aloy, Kita melihat aksi sekelompok mahasiswa di aceh barat sudah salah kaprah dan terlalu berlebihan, dan bisa membuat hubangan baik Aceh dan Malaysia hancur hanya gara-gara se kelompok mahasiswa yang mencari sensasi semata demi mendapatkan kepentingan pribadi”.

“Bahkan kita mengecam aksi yg dilakukan oleh mahasiswa ini tanpa melihat hubungan baik Aceh dan Malaysia yg telah terjalin sejak zaman kerajaan aceh,
kita ketahui banyak tokoh dari aceh yang datang ke malaysia untuk membantu baik dalam melawan penjajah maupun dalam penyebaran agama islam” ungkapnya.

“Riski Aloy menambahkan, Hubungan antara aceh dengan malaysia dapat dilihat pada banyak sejarah yang menuliskan tentang persahabatan antara orang aceh dengan orang malaysia, selain itu juga ada tokoh aceh Syamsuddin As-Sumatrani yang menyebarkan ajaran islam di malaysia sampai akhir hayatnya dan dimakamkan di malaka sebuah negara bagian di malaysia, dan makamnya mencapai 13 meter, dan juga.

Selain Syamsuddin ada beberapa tokoh lainya, seperti Sultan Iskandar Muda yang juga datang ke Malaysia untuk membantu dalam melawan penjajahan, sehingga ini tercatat dalam sejarah bahwa hubungan aceh dengan malaysia telah terjalin sejak kepemimpinan kerajaan aceh sejak zaman dulu”, Jelasnya.

Bacaan Lainnya

“Aceh dan Malaysia sangat erat ikatan persaudaraan, banyak orang Aceh telah menetap di Malaysia, bahkan di sana ada namanya Kampung Yan yang lebih dikenal dengan sebutan Kampong Aceh, dan ini sudah ada sejak tahun 1925,

Makanya sebelum bertindak gunakanlah yang di lindungi oleh rambut dan jangan sampai salah kaprah sebagai mahasiswa” harapnya.

Muhammad Furqan

-----------

Simak berbagai berita pilihan dan terkini lainnya di Google News

Zonamedia.co - Terdepan & Terpercaya

Pos terkait