Ribuan Jamaah Umrah Tertunda Keberangkatannya Akibat Embargo Qatar

MAKASSAR – Pengusaha Biro Perjalanan Haji dan Umrah di Indonesia Al Buruj menyayangkan adanya krisis diplomatik yang terjadi di negara teluk Arab setelah Qatar diembargo oleh Arab Saudi dan berdampak pada usahanya.

“Dengan adanya ketegangan politik yang terjadi di negara-negara teluk Arab itu pastinya sangat berpengaruh pada dunia bisnis khususnya di bidang usaha travel,” ujar Presiden Direktur (Presdir) Al Buruj HA Wadi di Makassar.

Ia mengatakan, dampak dari embargo oleh Arab Saudi dan negara sekutu lainnya itu berakibat pada pelarangan terbang dan mendarat di wilayah Arab Saudi.

Wadi mengaku, Qatar Airways merupakan penerbangan terbaik kedua di dunia dan banyak mengangkut jamaah umroh dari berbagai belahan negara, termasuk dari Indonesia.

Akibat pelarangan terbang itu, para jamaah umrah yang sedianya akan terjadwal berangkat dengan Qatar Airways harus tertunda dan teralihkan ke maskapai lainnya.

Bacaan Lainnya

“Kita ketahui bersama, jamaah umrah terbanyak itu dari Indonesia dan bulan Ramadan adalah bulan yang peminatnya sangat banyak. Meskipun ada banyak maskapai yang digunakan selain Qatar Airways,” katanya.

Disebutkannya, jumlah jamaah umrah yang tertunda keberangkatannya sejak mulai pelarangan itu hingga hari ini hampir mencapai 3.000 orang dan jumlah itu merupakan angka yang cukup banyak.

“Ini angka secara keseluruhan jamaah umrah. Memang sih, ada jaminan dari pihak Qatar Airways yang akan mengalihkan penerbangannya itu ke maskapai lain, tetapi banyak juga penerbangan yang sudah terisi penuh,” jelasnya.

Sebelumnya, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Qatar. Bahrain menjadi negara pertama yang melakukan pemutusan hubungan dengan Qatar, kemudian disusul oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Mesir.

Keempat negara tersebut memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar dengan alasan bahwa negara tersebut dituduh mendukung terorisme.

Arab Saudi juga menuduh Qatar mendukung kelompok garis keras dan menyebarkan paham kekerasan mereka, sementara Bahrain menuduh Qatar telah mencampuri urusan dalam negeri.

Sementara itu, DPD Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sulawesi Selatan mengatakan para jamaah umroh yang telah atau baru akan berangkat menggunakan penerbangan Qatar Airways tidak perlu khawatir karena akan dipindahkan ke maskapai lain.

Ketua DPD Asita Sulsel, Didi Leonardo Manaba di Makassar, mengatakan, dirinya belum mendapatkan laporan soal jumlah jamaah yang telah diberangkatkan melalui maskapai Qatar Airways ke Jeddah namun yang pasti tidak akan ditelantarkan setelah adanya garansi maskapai yang bersangkutan.

“Tentunya pihak maskapai dan travel akan mencari solusi terbaik untuk memulangkan jamaah yang telanjur berada di Arab Saudi. Kami dengar pihak maskapai sudah berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Ia menjelaskan, untuk jamaah yang menggunakan maskapai Qatar Airways di Sulsel khususnya dari Asita memang tidak begitu besar yakni kurang dari 10 persen.

Dengan jumlah itu, kata dia, maka tidak begitu sulit untuk dipindahkan ke maskapai lain. Sementara bagi yang belum berangkat, selain bisa pindah, jamaah juga dapat mengambil uangnya kembali jika tidak bersedia.

Pihaknya juga akan melakukan upaya agar jamaah yang menggunakan maskapai Qatar Airways bisa tetap fokus dan tidak mengganggu ibadahnya. “Para jamaah Qatar Airways bisa memindahkan jamaah umroh ke maskapai yang lain seperti Emirates, Etihad, Saudi Arabia termasuk Garuda Indonesia,”katanya.

(ful)

Sumber: okezone.com

-----------

Simak berbagai berita pilihan dan terkini lainnya di Google News

Zonamedia.co - Terdepan & Terpercaya

Pos terkait