Zonamedia. Co|Aceh Utara – Sebuah energi baru tercipta dari kunjungan Anggota DPRK Aceh Utara lintas komisi yang tergabung dalam Forum Bersama DPRK Aceh Utara Bagian Barat ke Pelindo SPMT Branch Lhokseumawe, Senin (15/9). Bukan sekadar silaturahmi, pertemuan ini menjadi sinyal kuat bahwa pelabuhan Lhokseumawe tengah diposisikan sebagai game changer bagi ekonomi Aceh Utara.
Diskusi yang berlangsung sejak pukul 10.00 WIB di kantor Pelindo SPMT Branch Lhokseumawe diwarnai pandangan optimistis: pelabuhan ini bukan hanya fasilitas logistik, melainkan gerbang baru menuju pasar internasional. Setelah rapat, rombongan DPRK meninjau langsung dermaga, terminal penumpang, dan tangki Crude Palm Oil (CPO) milik Pemkab Aceh Utara. Kunjungan selesai pada 13.15 WIB, meninggalkan kesan bahwa masa depan pelabuhan ini bukan lagi wacana, tapi kenyataan yang sedang dipersiapkan.
Ketua Forum Bersama DPRK Aceh Utara Daerah Pemilihan IV, Abuzar (Partai Golkar), menegaskan bahwa kehadiran rute internasional Penang–Lhokseumawe adalah peluang yang tidak boleh disia-siakan.
“Pelabuhan ini milik kita bersama. Kalau Pelindo berkembang, rakyat Aceh Utara ikut merasakan manfaatnya. Rute internasional ini adalah momentum emas. Kita akan kawal agar peluang ini benar-benar meningkatkan kesejahteraan, bukan sekadar angka di atas kertas,” kata Abuzar.
Deputy Branch Manager Pendukung Operasi, Mildawaty Noer, menyambut dukungan dewan sebagai dorongan moral bagi tim Pelindo.
“Kesiapan pelabuhan tidak hanya soal infrastruktur, tapi juga soal kepercayaan. Kehadiran DPRK di sini adalah bukti dukungan yang menguatkan kami untuk terus melaju. Kami siap memberi pelayanan maksimal, bukan hanya untuk rute internasional, tapi juga untuk menjadikan Lhokseumawe sebagai pusat pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.
Sementara itu, Deputy Branch Manager Operasi dan Teknik, Taufik Rahmat Nasution, menekankan sisi teknis.
“Kami memastikan standar operasional terbaik. Semua lini sudah kami siapkan agar rute internasional ini berjalan mulus. Ini bukan hanya soal pelayaran, tapi tentang menjadikan Aceh Utara dan Lhokseumawe sebagai poros logistik strategis di Ujung Sumatera” tegasnya.
Rute internasional Penang–Lhokseumawe diyakini akan menurunkan biaya logistik, mempercepat arus barang, dan membuka akses ekspor langsung untuk produk lokal Aceh Utara. Sektor perikanan, perkebunan, hingga CPO diprediksi bakal menjadi motor penggerak utama.
Lebih dari itu, kehadiran jalur ini dipandang mampu menciptakan lapangan kerja baru, memicu pertumbuhan UMKM, hingga menarik investasi. Dengan kata lain, pelabuhan bukan hanya cerita tentang kontainer dan kapal, tapi tentang harapan baru bagi ribuan keluarga di Aceh Utara.
Sinergi DPRK Aceh Utara dan Pelindo SPMT Branch Lhokseumawe memberi pesan jelas: Aceh Utara sedang bergerak ke arah baru. Dari daerah yang dulu identik dengan konflik, kini bersiap menjelma jadi simpul ekonomi strategis yang terhubung langsung ke jaringan perdagangan internasional.