Zonamedia.co|Aceh Utara — Pada dini hari yang masih basah oleh sisa hujan, Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Muallem) turun langsung ke Pelabuhan Krueng Geukueh untuk memastikan bantuan bagi warga terdampak banjir dapat bergerak cepat. Peninjauan dilakukan setelah akses darat di sejumlah wilayah masih terhambat akibat curah hujan ekstrem yang melanda hampir seluruh kawasan utara dan timur Aceh.Setibanya di pelabuhan, Muallem melihat langsung proses loading logistik dari KRI Teluk Gilimanuk ke armada truk. Bantuan berupa sembako, kebutuhan dasar, dan logistik darurat lain segera diberangkatkan menuju Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Bireuen, serta beberapa wilayah lain yang masih membutuhkan pasokan mendesak.
“Pelabuhan ini menjadi titik vital dalam distribusi bahan pokok, sembako, dan BBM,” kata Muallem. “Dengan kesiapan sarana dan prasarana Krueng Geukueh, kami yakin penyaluran bantuan dapat menjangkau masyarakat lebih cepat. Kami memohon doa dan dukungan semua pihak agar Aceh segera pulih dari musibah ini.”Pelabuhan Krueng Geukueh saat ini beroperasi dalam mode siaga penuh. Seluruh aktivitas operasional dimotori oleh Pelindo Regional 1 Lhokseumawe dan diawasi secara ketat oleh KSOP Lhokseumawe untuk memastikan alur kapal, bongkar muat, dan mobilisasi logistik berjalan aman serta terkoordinasi.
Deputy Branch Manager Pelindo Regional 1 Lhokseumawe, Taufik Rahmat Nasution, menyampaikan bahwa pihaknya meningkatkan layanan sejak banjir mulai meluas.
“Pelindo tetap siaga 24 jam untuk mendukung setiap kapal yang membawa logistik. Kami pastikan proses bongkar muat berlangsung cepat dan aman,” ujarnya.Dalam kunjungannya, Muallem juga berdialog dengan para pekerja pelabuhan, petugas KSOP, aparat keamanan, dan warga sekitar yang ikut membantu proses distribusi hingga larut malam. Ia menekankan pentingnya kolaborasi di lapangan dalam situasi darurat seperti sekarang.
“Saya melihat langsung upaya semua pihak yang bekerja tanpa henti. Ini bentuk kepedulian yang sangat berarti bagi saudara-saudara kita,” kata Muallem.
Dengan kesiapan pelabuhan sebagai pusat distribusi, pemerintah daerah berharap alur bantuan dapat terus bergerak stabil dan menjangkau wilayah yang masih terisolasi. Upaya ini menjadi langkah awal percepatan pemulihan bagi ribuan warga yang terdampak banjir di Aceh.





