DPRK ACEH UTARA Mendukung Pelindo Regional 1 Lhokseumawe Menjadi Gerbang Ekonomi Baru

Zonamedia. Co|Aceh Utara — Optimisme ekonomi Aceh Utara semakin kuat menyusul konsolidasi antara legislatif daerah dan BUMN kepelabuhanan. Pada Senin (15/9), Pelindo Regional 1 Lhokseumawe menerima kunjungan lintas komisi Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Utara, yang tergabung dalam Forum Bersama DPRK Aceh Utara Bagian Barat yang bertujuan mempererat hubungan kelembagaan sekaligus memastikan kesiapan pelabuhan dalam menyambut pembukaan rute internasional Penang (Malaysia) – Lhokseumawe (Indonesia).

Kunjungan dimulai dengan rapat bersama di kantor Pelindo Regional 1 Lhokseumawe pada pukul 10.00 WIB. Diskusi berlangsung hangat, membahas kesiapan fasilitas dan dukungan kelembagaan terhadap rencana pembukaan rute internasional. Selanjutnya rombongan melanjutkan peninjauan ke lapangan, mulai dari dermaga, terminal penumpang, hingga tangki Crude Palm Oil (CPO) milik Pemerintah Kabupaten Aceh Utara. Agenda kunjungan berakhir pada pukul 13.15 WIB.

Kehadiran DPRK Aceh Utara pada kunjungan ini dipimpin oleh Abuzar (Partai Golkar) sebagai Ketua Forum Bersama Anggota Dewan Daerah Pemilihan IV, didampingi oleh Saifunnizar (Partai SIRA) selaku Sekretaris Jenderal, Kamal Reza (Partai NasDem), dan M. Jafar (Partai Demokrat). Sementara dari Pelindo Regional 1 Lhokseumawe, turut hadir Mildawaty Noer selaku Deputy Branch Manager Pendukung Operasi, Taufik Rahmat Nasution sebagai Deputy Branch Manager Operasi dan Teknik, serta Khairul Iman dari staf Humas, bersama jajaran Kepolisian KP3.

Pertemuan tersebut tidak hanya menjadi ajang silaturrahmi antar lembaga, tetapi juga momen untuk membangun pemahaman bersama mengenai peran strategis pelabuhan Lhokseumawe sebagai simpul logistik.

Ketua forum bersama anggota DPRK Aceh Utara dapil IV, Abuzar, menekankan pentingnya keberadaan pelabuhan sebagai motor penggerak ekonomi daerah.

“Pelabuhan ini adalah aset strategis. Rute internasional Penang–Lhokseumawe bukan sekadar jalur transportasi, tetapi pintu gerbang ekonomi baru bagi Aceh Utara. Kami di DPRK siap mendukung penuh agar Pelindo semakin berdaya dan mampu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa DPRK akan terus mengawal dan bersinergi dengan Pelindo, termasuk memastikan dukungan regulasi dan penguatan koordinasi lintas lembaga. Menyambut hal yang senada Deputy Branch Manager Pendukung Operasi, Mildawaty Noer, mengapresiasi dukungan dari DPRK Aceh Utara.

“Kunjungan legislatif ini menjadi energi positif bagi kami. Sinergi dan kolaborasi yang kuat sangat penting untuk memastikan kesiapan pelabuhan dalam menghadapi rute internasional. Kami optimistis, dengan dukungan berbagai pihak, Pelindo dapat terus melesat dan membawa manfaat luas bagi masyarakat Aceh Utara,” ujarnya.

Sementara itu, Deputy Branch Manager Operasi dan Teknik, Taufik Rahmat Nasution, menegaskan bahwa pihaknya terus fokus pada peningkatan layanan dan aspek teknis.

“Kami berkomitmen menjaga standar operasional dan teknis terbaik. Kesiapan ini bukan hanya untuk menyambut rute internasional, tetapi juga untuk menjadikan pelabuhan Lhokseumawe sebagai simpul logistik strategis yang mampu bersaing” katanya.

Kehadiran rute pelayaran internasional Penang–Lhokseumawe dipandang sebagai momentum baru untuk kebangkitan ekonomi Aceh Utara. Dengan terhubungnya jalur internasional tersebut, diharapkan arus perdagangan, investasi, dan pariwisata dapat meningkat, sehingga membuka lebih banyak peluang kerja dan pertumbuhan usaha lokal.

Konsolidasi yang dilakukan antara DPRK Aceh Utara dan Pelindo Regional 1 Lhokseumawe juga menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas lembaga adalah kunci. Dukungan politik dari legislatif, ditambah kesiapan teknis dan operasional dari BUMN kepelabuhanan, akan memperkuat posisi Aceh Utara dan Lhokseumawe sebagai pintu gerbang ekonomi baru di kawasan utara Aceh.

Dengan optimisme yang sama, masyarakat pun diharapkan dapat merasakan dampak langsung dari langkah strategis ini. Rute internasional Penang–Lhokseumawe diyakini tidak hanya menghubungkan dua pelabuhan, tetapi juga membuka peluang masa depan yang lebih cerah bagi Aceh Utara.

-----------

Simak berita pilihan dan terkini lainnya di Google News

Pos terkait