Zonamedia.Co|ACEH UTARA – Di tengah musibah yang melanda, sosok Saiful Bahri yang akrab disapa Pon Yaya, membuktikan dirinya sebagai figur yang tak pernah absen di saat masyarakat membutuhkan. Ia adalah pribadi yang dikenal sangat dermawan dan selalu hadir bagi sesama, bahkan tanpa ragu menyumbangkan harta pribadinya dalam jumlah besar demi meringankan beban orang lain.
Panglima Sagoe Tgk. Chiek di Buloh Saiful Bahri Pon Yaya, kembali menunjukkan kepeduliannya yang luar biasa dengan menyalurkan bantuan tunai sebesar Rp100 juta yang sepenuhnya berasal dari kantong pribadinya untuk masyarakat korban banjir bandang di Kecamatan Kutamakmur, Kabupaten Aceh Utara. Aksi cepat dan tulus ini sontak mengukuhkan Pon Yaya sebagai salah satu tokoh paling dermawan yang menggunakan kekayaannya untuk kemaslahatan publik.
Kepedulian Langsung di Lokasi Bencana
Banjir bandang yang dipicu oleh hujan deras berintensitas tinggi sejak akhir November lalu telah menyebabkan kerusakan parah, merendam rumah-rumah, lahan pertanian, dan infrastruktur di sebagian besar wilayah Kutamakmur. Menurut data dari tim lapangan, lebih dari 3.000 jiwa terdampak, puluhan rumah rusak berat, dan puluhan warga terpaksa mengungsi di posko darurat. Kondisi ini menyebabkan kebutuhan pokok seperti makanan, obat-obatan, dan pakaian menjadi sangat minim.
Saiful Bahri, ditemani oleh Ulee Sagoe Tgk. Chiek di Buloh Arafat Ali, Ulee Kompi Nasir Abon, dan Aneuk Syuhada, tiba langsung di lokasi pada Selasa pagi (2/12/2025). Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis di Keude Buloh Blang Ara, disaksikan oleh Kapolsek, Koramil, Camat, seluruh Geuchik se-Kecamatan Kuta Makmur, dan tokoh masyarakat.
Dampak Pasca-Banjir Lebih Besar
Camat Kutamakmur, Hafniza Putra, menyambut baik inisiatif tulus ini. “Kontribusi dari Pak Pon Yaya ini sangat berarti di saat-saat kritis seperti ini. Warga Kutamakmur yang mayoritas petani telah kehilangan panen. Bantuan ini adalah penopang sementara hingga fase pemulihan penuh,” ujarnya.
Mewakili masyarakat Kuta Makmur, Camat menyampaikan, “Kami menyampaikan ribuan terima kasih kepada Pon Yaya. Bantuan ini sangat meringankan beban masyarakat kami di tengah musibah banjir.”
Ia juga menyoroti bahwa dampak yang dirasakan masyarakat pasca-banjir justru lebih besar. “Bukan hanya dampak banjir, tetapi dampak setelah banjir ini lebih besar lagi. Khususnya dalam penyediaan kebutuhan pokok yang sangat minim didapatkan di lapangan, seperti gas, beras, dan lain-lain. Kami juga telah mendata infrastruktur yang rusak dan berharap segera diserahkan kepada pimpinan agar mendapat perhatian pemerintah untuk Kecamatan Kuta Makmur,” tutupnya.
Ule Sagoe Tgk. Chiek di Buloh Arafat Ali, ”Kami dari jajaran KPA turut prihatin atas musibah yang terjadi kepada masyarakat kita. Insya Allah, secepatnya bantuan semampu kami dari jajaran KPA sudah sebagian kita tangani, dan mudah-mudahan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kita,” ujar Arafat Ali.
Lebih lanjut, ia menyampaikan harapan besar terhadap kekompakan dan persatuan seluruh elemen di Kecamatan Kutamakmur. Arafat Ali mengajak semua pihak, mulai dari jajaran KPA Sagoe, Muspika (Tiga Pilar Kecamatan), jajaran Geuchik, hingga jajaran keagamaan, untuk bersatu padu.
”Harapan kita ke depan, semua jajaran yang ada di Kecamatan Kuta Makmur, mari kita bersatu padu dalam pembangunan. Baik pembangunan ekonomi, infrastruktur, maupun Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat,” tegasnya. “Mari kita bersatu untuk membangun Kuta Makmur yang lebih baik dan lebih maju di masa yang akan datang.”
Merasa Terpanggil Sebagai Anak Buloh
Melihat kondisi tersebut, Pon Yaya mengungkapkan rasa sedihnya. “Saya melihat langsung penderitaan warga. Sebagai anak Buloh, saya merasa terpanggil. Kebetulan ada sedikit rezeki, saya menyalurkan dana Rp100 juta dari dana pribadi ini. Semoga bisa membantu kebutuhan mendesak seperti pembelian beras dan obat-obatan,” ujar Saiful Bahri dengan wajah prihatin.
Ia menjelaskan motivasi di balik kedermawanannya, “Saya ada usaha kecil-kecilan. Rasanya sungguh dosa jika saya tidak ambil bagian dalam mengurangi beban masyarakat yang sangat membutuhkan. Memang bantuan ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan kebutuhan yang ada, tetapi inilah kemampuan saya untuk mengurangi beban yang dirasakan.”
“Saya juga meminta maaf kepada masyarakat Buloh jika belum bisa memenuhi dan memuaskan semua pihak. Insya Allah, jika saya ada rezeki lagi, saya akan terus berkontribusi,” tambahnya.
Bantuan tunai ini direncanakan akan dibagikan secara proporsional kepada keluarga yang paling terdampak. “Ini baru permulaan. Kami akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan bantuan tepat sasaran,” pungkas Pon Yaya.
Riwayat Kedermawanan yang Menginspirasi
Pon Yaya memang dikenal sebagai figur yang aktif dan konsisten dalam kegiatan sosial. Sebelumnya, ia juga terlibat dalam penyaluran bantuan untuk masyarakat Kuta Makmur yang meninggal, santunan rutin tahunan untuk anak yatim, dan pembagian 20 ribu paket sembako menjelang hari raya tahun 2023. Inisiatif pribadinya kali ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk berpartisipasi dalam meringankan beban korban bencana.





