Terbakar Saat Listrik Padam, Ekawati Selamat Setelah Lompat ke Irigasi

ACEH UTARA – Ekawati (42), seorang ibu rumah tangga asal Desa Meunasah Kumbang, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, mengalami luka bakar serius setelah rumahnya dilalap api pada Rabu malam (10/12/2015). Peristiwa tragis itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 21.15 WIB, sebagaimana disampaikan oleh adik kandung korban, Mira Haryanti (28) yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

Korban kini tengah menjalani perawatan intensif di RSUD Cut Meutia, Lhokseumawe, dan ditempatkan di ruang operasi untuk penanganan luka bakar.

Menurut keterangan Mira Hayanti, listrik di desa itu padam sejak malam hari. Untuk penerangan, sang kakak menyalakan lampu somprong, (lampu minyak tradisional yang menggunakan sumbu dan minyak tanah). Di dekat lampu tersebut terdapat minyak yang mudah tersulut, sehingga diduga percikan dari sumbu langsung menyambar minyak dan mengenai tubuh korban.

“Kejadiannya begitu cepat. Saya hanya menyalakan lampu somprong karena mati lampu, tiba-tiba api menyambar,” ungkap Ekawati saat ditemui sebelum menjalani tindakan medis lanjutan.

Saat api membakar tubuhnya, Ekawati panik dan berusaha keluar dari rumah. Dalam kondisi gelap akibat pemadaman listrik, ia langsung berlari ke depan rumah dan melompat ke irigasi guna memadamkan api di tubuhnya.

Warga yang melihat api membesar segera memberikan pertolongan. Mereka mengevakuasi korban dari irigasi dan membawa Ekawati ke tempat aman sebelum akhirnya dirujuk ke fasilitas medis terdekat dan kemudian dipindahkan ke RSUD Cut Meutia.

“Warga yang pertama menolong saya. Kalau tidak, mungkin saya tidak selamat,” ucap korban.

Kebakaran menyebabkan bagian rumah Ekawati rusak sebagian. Sejumlah perabotan dan barang usaha miliknya juga turut terbakar. Hingga saat ini, pendataan resmi dari pihak pemerintah gampong, kecamatan, maupun instansi terkait belum dilakukan.

Mira Hayanti, yang pertama kali mengetahui kondisi kakaknya, berharap pemerintah setempat ikut meringankan beban korban.

“Kakak saya tidak punya apa-apa lagi. Kami berharap ada bantuan seperti pakaian dan biaya pengobatan,” ujarnya.

Ekawati yang kini dirawat di ruang operasi mengaku belum menerima bantuan dari pemerintah atau lembaga sosial.

Sebagai ibu rumah tangga yang menggantungkan hidup pada usaha kecil, Ekawati berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan nyata, baik dalam bentuk bantuan darurat maupun pemulihan pascakebakaran.

-----------

Simak berita pilihan dan terkini lainnya di Google News

Pos terkait