Lhokseumawe– Dalam upaya mewujudkan masyarakat yang peduli lingkungan dan memanfaatkan limbah secara optimal, tim pelaksana dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Lhokseumawe mengadakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tajuk “Pemanfaatan Limbah untuk Kesejahteraan: Pengembangan Pupuk Kompos dan Eco Enzyme dari Prinsip 4R di Kota Lhokseumawe.” Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2024 di Kota Lhokseumawe dan merupakan bagian dari skema Pengabdian Masyarakat Pemula yang didanai oleh DRTPM Ditjen Diktiristek Kemdikbudristek Tahun Anggaran 2024, Sabtu (18/8/2024).
Tim pelaksana yang terdiri dari M. Lutfi Al Fahmi, Maryana, dan Muhammad Taqdirul telah bekerja sama dengan Bank Sampah Meutuwah Sawang, yang diwakili oleh Saifullah, dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Kegiatan tersebut juga menghadirkan perwakilan dari berbagai gampong di lingkungan Kota Lhokseumawe, yang dengan antusias mengikuti seluruh rangkaian acara. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan edukasi dan pelatihan kepada masyarakat tentang pengelolaan limbah rumah tangga melalui prinsip 4R (Reduce, Reuse, Recycle, Replace), yang berfokus pada pengembangan pupuk kompos dan eco enzyme sebagai produk bernilai ekonomi.
Dalam sambutannya, ketua tim pelaksana, M. Lutfi Al Fahmi, menekankan pentingnya penerapan prinsip 4R dalam kehidupan sehari-hari untuk mengurangi beban lingkungan sekaligus menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat. “Dengan memanfaatkan limbah yang selama ini dianggap tidak berguna, kita bisa menghasilkan produk yang bermanfaat, seperti pupuk kompos dan eco enzyme. Produk ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga memiliki potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Pelatihan yang diberikan mencakup seluruh tahapan pengolahan limbah menjadi pupuk kompos dan eco enzyme, mulai dari pemilahan limbah, proses fermentasi, hingga cara penggunaan produk akhir. Dalam sesi ini, peserta diajak langsung untuk mempraktikkan setiap tahap, sehingga mereka dapat menguasai keterampilan yang dibutuhkan untuk mengolah limbah secara mandiri di rumah masing-masing.
Bank Sampah Meutuwah Sawang, sebagai mitra dalam kegiatan ini, turut memberikan dukungan penuh dengan menyediakan fasilitas dan bahan baku yang dibutuhkan dalam pelatihan. Saifullah, sebagai perwakilan mitra, menyampaikan apresiasi atas inisiatif STIE Lhokseumawe dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Ia berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut dan melibatkan lebih banyak komunitas di masa mendatang.
Tidak hanya berfokus pada pengembangan produk dari limbah, kegiatan ini juga bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan meminimalkan dampak negatif dari limbah rumah tangga. “Dengan program ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk tidak hanya sekadar membuang limbah, tetapi juga melihat potensi yang ada di dalamnya. Limbah bisa menjadi sumber daya yang sangat berharga jika dikelola dengan baik,” kata Maryana, anggota tim pelaksana.
Respon positif dari masyarakat yang hadir menunjukkan besarnya minat dan kepedulian mereka terhadap isu lingkungan dan kesejahteraan. Para peserta mengungkapkan rasa puas mereka atas ilmu dan keterampilan yang diperoleh, serta berharap agar kegiatan serupa dapat diadakan secara rutin.
Dengan selesainya kegiatan ini, STIE Lhokseumawe berharap dapat mendorong tumbuhnya kesadaran kolektif di kalangan masyarakat Kota Lhokseumawe tentang pentingnya pengelolaan limbah yang berkelanjutan. Selain itu, tim pelaksana juga berencana untuk memantau perkembangan hasil pelatihan ini di masyarakat, serta mengevaluasi potensi perluasan program di wilayah lain.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pionir dalam upaya pengelolaan limbah yang lebih baik di Kota Lhokseumawe, dan menjadi contoh bagi institusi lainnya dalam melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang berdampak langsung pada kesejahteraan dan kelestarian lingkungan.(*)