CPO Asli Aceh Tembus India Ekspor 12.000 Ton dari Pelabuhan Krueng Geukuh Bukti Nyata Kolaborasi untuk Negeri

Zonamedia. Co|Aceh Utara —Aceh kembali menunjukkan kiprahnya di kancah perdagangan global. Sebanyak 12.000 metrik ton (MT) Crude Palm Oil (CPO) murni asal Aceh resmi diekspor ke Haldia Port, India, melalui Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Aceh Utara, pada 10 November 2025 dan ditargetkan rampung pada 12 November 2025.

Ekspor ini dilaksanakan oleh PT Aceh Makmur Bersama (AMB) berkolaborasi dengan Pelindo Regional 1 Lhokseumawe sebagai pengelola pelabuhan. Momentum ini menjadi bukti konkret bahwa Pelabuhan Krueng Geukueh siap memainkan peran strategis sebagai gerbang utama ekspor komoditas unggulan Aceh, sekaligus simbol kebangkitan ekonomi daerah berbasis potensi lokal.

Proses pemuatan CPO dilakukan dengan sistem pipanisasi pump, di mana minyak sawit dialirkan langsung dari tangki timbun milik PT AMB ke kapal kargo. Teknologi ini tidak hanya meminimalisir risiko kontaminasi, tetapi juga meningkatkan efisiensi waktu bongkar muat dan menjaga kemurnian CPO Asli Aceh hingga ke negara tujuan.

Pelindo Regional 1 Lhokseumawe berkomitmen untuk terus memberikan layanan yang cepat, tepat, dan efisien bagi para eksportir Aceh. Semua proses operasional kami ditangani oleh putra-putri daerah yang memiliki kompetensi nasional. Ini bukti bahwa anak bangsa mampu menjadi motor penggerak kemajuan pelabuhan dan ekonomi daerah, ungkap Taufik Rahmat Nasution, Deputy Branch Manager Operasi & Teknik Pelindo Regional 1 Lhokseumawe, Jumat (10/11/2025).

Menurut Tarmizi,Site Manager PT Aceh Makmur Bersama, kegiatan ekspor ini diharapkan menjadi awal dari keberlanjutan rantai pasok sawit Aceh ke pasar internasional. Ia menilai, jika ekspor berjalan rutin, dampaknya akan terasa langsung pada kesejahteraan petani sawit serta peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kami berharap kegiatan ekspor ini bisa terus berlanjut agar manfaatnya semakin luas bagi masyarakat. Setiap tetes minyak sawit yang diekspor membawa harapan bagi petani dan menjadi energi baru bagi kemajuan Aceh,ujarnya penuh optimisme.

Tarmizi juga menambahkan bahwa keberhasilan ekspor kali ini tak lepas dari sinergi kuat antara pihak swasta, pemerintah, dan operator pelabuhan. Semangat kolaborasi ini yang ingin kami jaga ke depan,tambahnya.

Kesiapan infrastruktur tak akan berarti tanpa dukungan keamanan dan pengawasan yang baik. Danpos KPLP/KSOP Pelabuhan Krueng Geukueh, Zulmahdi, menegaskan bahwa jajarannya berkomitmen menjaga setiap aktivitas ekspor agar berjalan tertib, aman, dan lancar.

Keamanan di pelabuhan menjadi prioritas kami. Kami hadir memastikan seluruh kegiatan ekspor dan bongkar muat terlaksana dengan baik. Ini adalah bagian dari kontribusi kami untuk mendukung kemajuan Aceh Utara melalui Pelabuhan Krueng Geukueh, ujar Zulmahdi.

Sementara itu, Brigadir Azmi dari Kesatuan Pelaksanaan Pengamanan Pelabuhan (KP3)menegaskan bahwa sinergi aparat keamanan dan stakeholder pelabuhan akan terus diperkuat.

Kami siap berkolaborasi menjaga pelabuhan tetap kondusif, nyaman, dan terbuka bagi eksportir baru. Kolaborasi adalah kunci untuk menciptakan pelabuhan yang maju dan berdaya saing,ujarnya.

Dengan fasilitas modern, layanan berstandar tinggi, serta dukungan sumber daya manusia lokal yang kompeten, Pelabuhan Umum Krueng Geukueh kini tumbuh menjadi simpul logistik penting di pesisir utara Aceh.
Keberhasilan ekspor CPO ini menegaskan bahwa pelabuhan tersebut siap menjadi pusat ekspor strategis bagi komoditas unggulan Aceh di masa depan.

Pelindo Regional 1 Lhokseumawe terus memperkuat komitmennya menghadirkan layanan pelabuhan yang efisien, aman, dan berorientasi pada pertumbuhan ekonomi berkelanjutan. Melalui kolaborasi antara pelaku usaha, instansi pemerintah, dan masyarakat, ekosistem pelabuhan yang produktif dan ramah investasi terus dibangun demi kemajuan daerah.

Dari Pelabuhan Krueng Geukueh, Aceh bukan sekadar mengekspor hasil bumi, tapi juga mengekspor semangat kemandirian dan harapan baru untuk masa depan ekonomi yang lebih berdaulat.

Langkah ekspor ini bukan sekadar catatan dagang, melainkan wujud nyata kolaborasi dan komitmen bersama membangun Aceh dari pelabuhan menuju dunia.

-----------

Simak berita pilihan dan terkini lainnya di Google News

Pos terkait