Lhokseumawe – Komunitas Tika Beut IAIN Lhokseumawe kembali menggelar diskusi inspiratif melalui Zoom Meeting dengan tema “Belajar Efektif, Beasiswa Selektif: Panduan Sukses Mahasiswa.” Acara ini menghadirkan Sufri Eka Bhakti, M.A., dosen Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) IAIN Lhokseumawe sekaligus kandidat Ph.D. di University of Kent, United Kingdom, sebagai pemateri. Diskusi berlangsung pada Jumat (31/01/25).
Dalam paparannya, Sufri mengapresiasi kehadiran Tika Beut sebagai ruang diskusi yang menumbuhkan dialog Socrates dan provoking ideas. Menurutnya, “Forum seperti ini sangat penting untuk membangun paradigma baru dalam dunia akademik, di mana mahasiswa dapat berpikir lebih kritis dan terbuka terhadap berbagai perspektif.”
Lebih lanjut, Sufri menjelaskan bahwa belajar efektif bukan hanya tentang alokasi waktu, tetapi juga tentang strategi dalam menyerap informasi. Ia menekankan pentingnya memahami kriteria seleksi beasiswa agar bisa menonjol di antara pelamar lainnya. “Belajar Efektif, Beasiswa Selektif. Ingat, belajar efektif bukan hanya soal waktu, tetapi juga cara kalian menyerap informasi. Sementara itu, dalam mengejar beasiswa, penting untuk memahami kriteria seleksi agar dapat menonjol. Mari kita gali strategi untuk meraih sukses akademik dan beasiswa impian!” ujarnya.
Dalam sesi diskusi, Sufri juga membagikan berbagai wawasan tentang beasiswa luar negeri, seperti LPDP, Melbourne Research Scholarship, Monash University Scholarship, dan program lainnya. Ia menegaskan bahwa informasi mengenai beasiswa tersedia luas dan dapat diakses oleh siapa saja yang memiliki tekad dan persiapan matang.
Selain itu, Sufri menyoroti pentingnya memiliki growth mindset dalam proses belajar dan pengembangan diri. “Mari kita mengenali diri sendiri dengan memahami konsep growth mindset vs. fixed mindset serta menjadi individual effective learning strategist. Mahasiswa harus mampu mengoptimalkan cara belajar yang sesuai dengan potensi diri agar dapat berkembang secara maksimal.”
Dukungan terhadap kegiatan ini juga disampaikan oleh Dr. Rizky Wahyudi, M.Kom.I., selaku Ketua Jurusan KPI IAIN Lhokseumawe. Ia menegaskan bahwa, “Tika Beut adalah wadah diskusi yang mengedepankan relaksasi dan kenyamanan, sehingga para audiens dapat lebih mudah bertanya dan berinteraksi dengan pemateri tanpa rasa canggung. Hal ini sejalan dengan visi Tika Beut sebagai ruang bagi mahasiswa untuk berkembang tanpa batas.”
Sementara itu, Sekretaris Jurusan KPI, Zanzibar, M.Sos., menambahkan bahwa diskusi ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa. “Diskusi ini merupakan kesempatan emas bagi mahasiswa untuk mendapatkan informasi mengenai tips dan trik dalam mendaftar beasiswa ke luar negeri, jadi harapan kami seluruh mahasiswa bisa sering mengikuti acara-acara seperti ini.”
Sebagai penutup, Jihan Fanyra, Ketua Tika Beut, memberikan pernyataan yang penuh motivasi. “Sebagai anak muda, kita harus mengubah mindset ke arah yang lebih positif. Jangan hanya berfokus pada satu keburukan, tapi jadilah pemicu perubahan. Kita harus fokus pada individual effective learning strategies, menjadikan orang-orang sukses sebagai role model, dan mengimplementasikannya sesuai dengan versi kita masing-masing. Peluang beasiswa saat ini sangat banyak, kita tidak pernah tahu, mungkin satu kuota di antara ribuan itu adalah milik kita.”
Diskusi ini memberikan banyak perspektif baru bagi peserta, khususnya dalam menyusun strategi belajar yang efektif serta mempersiapkan diri dalam meraih beasiswa. Dengan adanya Tika Beut, mahasiswa kini memiliki ruang kondusif untuk bertukar pikiran dan mengeksplorasi berbagai peluang akademik di masa depan.