Zonamrdia.co|Aceh Utara-Ribuan jamaah Sagoe Tgk Syik di Buloh berkumpul untuk menghadiri takziah malam ketujuh mengenang almarhum Tgk H Muhammad Nuruddin Taib, yang lebih dikenal sebagai Abati Buloh. Acara ini berlangsung di rumah duka yang terletak dalam lingkungan Dayah Darul Ulum, Desa Bayu, Kecamatan Kuta Makmur, pada Senin malam (10/03/2025).
Di usia 63 tahun, tepatnya pada Senin, 3 Maret 2025, sekitar pukul 03:45 WIB, Abati Buloh, yang merupakan pendiri dan pimpinan Pondok Pesantren Misbahul Ulum, berpulang ke Rahmatullah. Berita kepergiannya menyebar luas melalui media sosial dan grup WhatsApp, membawa duka mendalam bagi masyarakat Aceh, terutama para santri dan ulama.
Sebagai seorang ulama kharismatik, Abati Buloh dikenal karena kesederhanaannya. Ia lahir di Kuta Makmur pada tahun 1962 dari pasangan Muhammad Taib dan Hj. Syamsyiah. Beliau menempuh pendidikan di Dayah Tanoh Mirah dan merupakan menantu dari Tgk H Abdullah Bin Hanafi atau Abu Tanoh Mirah.
Semasa hidupnya, Abati Buloh memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan Islam di Aceh. Ia dikenal sebagai pendidik yang tekun dalam mengajarkan ilmu fiqih, tafsir, dan tasawuf, menjadikannya sosok yang dihormati di kalangan santri dan ulama.
Kepergian beliau juga memberikan kesan mendalam bagi Ketua DPRK Aceh Utara, Arafat Ali, yang pernah menjadi santrinya di Pondok Pesantren Misbahul Ulum sebelum bergabung dengan Kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM). Arafat mengenang Abati sebagai sosok guru dan orang tua bagi banyak orang.
Senada dengan itu, anggota DPRA Saiful Bahri (Pon Yaya) juga mengungkapkan bahwa Abati Buloh adalah teladan bagi masyarakat. Selain sebagai ulama kharismatik, beliau juga dikenal peduli terhadap politik Aceh, menunjukkan perannya yang luas dalam kehidupan sosial dan keagamaan