WOW! Aceh Mensupplai Energi Hijau Nusantara Ke Mancanegara Dengan Mengekspor Kembali Cangkang Sawit Aceh dari 10.000 Menjadi 11.000MT ke Jepang

Zonamedia. Co|Aceh Utara, 21 Agustus 2025 — Provinsi Aceh kembali berkiprah di jalur perdagangan internasional. Setelah sebelumnya mengekspor 10.000 metrik ton (MT) cangkang sawit pada akhir Juli 2025, kini volume ekspor melonjak 10% menjadi 11.000 MT. Komoditas energi hijau andalan Nusantara ini kembali diberangkatkan dengan menggunakan kapal MV Asian Hawk melalui Pelabuhan Umum Krueng Geukueh, Aceh Utara menuju Jepang.

Lonjakan ekspor ini menegaskan animo positif permintaan global, khususnya Jepang, terhadap cangkang sawit Aceh yang kini menjadi primadona biomassa ramah lingkungan. Bagi Aceh, capaian ini bukan sekadar transaksi dagang, melainkan momentum penting untuk mendongkrak ekonomi daerah sekaligus mempertegas posisi Indonesia di peta energi terbarukan dunia.

Keberhasilan ekspor ini dimotori oleh Pelindo Multi Terminal Branch Lhokseumawe bersama perusahaan eksportir nasional PT Kharisma Inti Mitra Indonesia (KIMI). Pelindo menghadirkan layanan prima dengan mengandalkan sistem digital Integrated Planning & Controlling yang beroperasi 24 jam penuh. Mulai dari penimbangan, pengecekan dokumen, hingga proses loading, semua berjalan cepat, aman, dan efisien tanpa hambatan.

Deputy Branch Manager Operasi & Teknik Pelindo Multi Terminal Lhokseumawe, Taufik Rahmat Nasution, menegaskan bahwa ekspor ini adalah prestasi berkelanjutan bagi Aceh.

“Kenaikan dari 10.000 MT menjadi 11.000 MT cangkang sawit merupakan sebuah penghargaan dunia terhadap komoditas energi hijau Aceh. Ini adalah lonjakan yang patut kita syukuri bersama, karena Aceh mampu menggugah dunia dengan komoditasnya. Kami selaku Tim Pelindo Multi Terminal Lhokseumawe tentunya akan selalu bekerja maksimal dengan layanan prima dan all out untuk menyukseskan kegiatan ekspor ini. Bagi saya dan tim, ini adalah momentum baru untuk terus bersinergi dan berkolaborasi memantapkan diri sebagai poros energi hijau hingga akhirnya berkembang menjadi poros maritim dunia,” tegasnya.

Kenaikan ekspor ini memberi multiplier effect bagi Aceh. Dari petani sawit, pelaku industri lokal, hingga rantai pasok UMKM ikut merasakan manfaat ekonomi. Tak hanya menambah devisa negara, tapi juga membuka lapangan kerja baru dan memperkuat daya tarik investasi di sektor energi hijau.

Dengan ekspor langsung tanpa transit dari Aceh ke Jepang, Indonesia semakin menunjukkan kapasitasnya sebagai negara maritim yang tangguh. Dari ujung barat Nusantara, dengan harapan Aceh mampu berdiri menjadi garda depan perdagangan energi hijau dunia yang membawa Indonesia selangkah lebih dekat menjadi poros maritim sekaligus pusat energi hijau dunia.

-----------

Simak berita pilihan dan terkini lainnya di Google News

Pos terkait