ZONAMEDIA.CO|Lhokseumawe – Komunitas Tika Beut kembali menggelar kegiatan Mimbar Bebas dengan tema “Mengubah Tantangan Menjadi Peluang: Perjalanan Kreatif di Dunia Dakwah dan Sastra.” Kegiatan ini berlangsung Dibawah Pohon Rindang (DPR) FUAD IAIN Lhokseumawe, menghadirkan Ketua Komunitas Tika Beut, Jihan Fanyra, sebagai pemateri utama. Jum’at, (11/01/25).
Dalam paparannya, Jihan Fanyra, yang juga merupakan mahasiswi KPI semester tiga, menekankan pentingnya kreativitas dalam menghadapi tantangan dakwah dan sastra di era digital. “Tantangan hari ini bukan untuk ditakuti, melainkan untuk diubah menjadi peluang. Dunia dakwah dan sastra adalah wadah yang besar untuk menyalurkan ide-ide kreatif. Kita hanya perlu terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi serta kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) , Dr. Rizqi Wahyudi, M.Kom.I dalam sambutannya menyampaikaikan, “ Sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, saya sangat mengapresiasi tema “Transformasi Tantangan Menjadi Peluang di Dunia Dakwah dan Sastra” yang diangkat oleh Komunitas Tika Beut. Di era digital ini, tantangan yang dihadapi oleh mahasiswa justru dapat dijadikan momentum untuk berinovasi dan berkarya. Saya berharap diskusi ini dapat menginspirasi mahasiswa untuk menggali potensi kreatif mereka dalam menyampaikan pesan dakwah dan sastra, serta mendorong mereka untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa melupakan nilai-nilai keislaman dan kebudayaan lokal.” Jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama Sekretaris Jurusan KPI Zanzibar, M. Sos mengatakan “Sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, saya menyambut baik tema “Transformasi Tantangan Menjadi Peluang di Dunia Dakwah dan Sastra” yang diusung oleh Komunitas Tika Beut. Tema ini sangat relevan dengan keadaan saat ini, di mana mahasiswa dituntut untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Saya percaya bahwa setiap tantangan yang dihadapi bisa menjadi peluang untuk menciptakan karya-karya yang inspiratif, dan saya berharap diskusi ini dapat memotivasi mahasiswa untuk terus berkarya serta berkontribusi positif dalam Masyarakat.” Ungkapnya.
Selain diskusi mendalam dari pemateri, acara ini juga menghadirkan sesi interaktif yang memungkinkan peserta untuk berbagi pandangan dan bertanya langsung kepada pemateri. Dengan tagline “Berpikir Bebas, Berkreasi Tanpa Batas,” Tika Beut terus berupaya menjadi wadah yang mendukung pengembangan kreativitas mahasiswa di berbagai bidang. Kegiatan Mimbar Bebas ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi komunitas lain dalam menciptakan ruang belajar yang inklusif dan kreatif serta rutin dilaksanakan setia hari Jum’at. Diskusi ini juga dibuka untuk Umum.